Post #18: Bahaya Kangaroo Bengong
- Barnabas Boentoro
- Jan 14, 2019
- 4 min read

Saya dan istri punya pengalam unik waktu bertamasya ke kota Perth, Australia. Kejadian nya lebih dari 15 tahun lalu di Australia. Kami menyewa mobil dan menyetir dari Perth ke tujuan turis yg bernama Pinnacle. Jarak nya 5-6 jam. Di perjalanan pulang, matahari mulai terbenam dan kondisi jalanan gelap sekali. Kota Perth jauh lebih kecil dibandingkan dengan Jakarta, dan sedikit saja keluar dari kota, jalan menjadi sangat sepi dan tidak ada lampu penerangan jalan. Tanpa saya sadari saya ngebut dan singkat cerita saya di berhentikan polisi karena saya melanggar batas kecepatan. Polisi memperingati saya akan bahaya kangaroo di jalanan.
Waktu itu saya tidak tidak tahu mengapa kangaroo bisa menyebabkan kecelakaan fatal karena dalam benak saya, kangaroo itu binatang lucu berkantong yang melompat lompat yang tinggi tubuh nya hanya 60-80 cm saja. Belakangan, seorang teman Australia saya memberitahu saya kalau kangaroo yang saya lihat selama ini di petting zoo itu bukan kangaroo dewasa. Itu kangaroo kecil yang bisa di belai belai dan diberi makan. Kangaroo jantan yang sudah dewasa tinggi nya bisa 2 meter dengan bobot lebih dari 90 kg dan mereka mudah mesmerised, atau terpana pada sinar lampu mobil yg terang di malam yang gelap. Waktu mereka terpana di tengah jalan yang gelap, mereka tidak bergerak dan akhir nya tertabrak mobil. Tinggi dan berat badan kangaroo bisa menyebabkan kecelakaan fatal waktu tubuh kangaroo itu menghantam kaca depan mobil dan pengemudi hilang kendali karena shock. Ada binatang-binatang lain yang juga menjadi mesmerised (terpana) waktu melihat sesuatu yang terang benderang di malam hari.
Saya belajar sebuah pelajaran berharga dari pengalaman saya diatas, yaitu, kita semua bisa menjadi mesmerised, terpana, bengong mengaga, waktu kita melihat suatu pencapaian yang luar biasa, hebat, dashyat, dan wow. Kita mungkin kagum melihat prestasi orang-orang dalam hidup kita yang mencapai pencapaian yang fantastis dan kita mungkin berpikir apa yang mereka lakukan sangat mengagumkan, tapi....itu juga membuat kita terpana dan tidak mampu bergerak. Terpana menyebabkan otak kita beku dan parahnya, otak kita punya sistem otomatis yang akan segera mengambil alih kendali di kondisi extreme untuk selalu melimih avoiding pain (menghindari sengsara) dan seeking pleasure (mencari kenikmatan).
Mungkin anda ingin jadi lebih langsing, lebih sehat, lebih punya uang, dan sebagainya. Kita semua pasti punya sosok yang kita "idolakan", yang "ideal", yang kita wish bisa menjadi sepertinya. Tapi kita juga melihat ada gap antara kondisi kita sekarang dan "idola" kita saat ini. Dan gap ini menyebabkan otak kita menolak pain (sengsara) yang datang dari proses panjang yang kita tahu pasti kita harus alami untuk mencapai apa yang "idola" kita sudah capai. Mungkin bentuk tubuhnya, mungkin kesehatannya, mungkin kondisi finansialnya, mungkin kualitas hubungan keluarganya, dan sebagainya yang kita inginkan.
Otak kita selalu ingin "melindungi" kita dari sengasara dan memilih mencari kenikmatan. Di level yang paling rendah, otak kita bisa menghalangi kita mengambil tindakan. Kalau otak kita mendeteksi kemungkinan "sengsara", tanpa kita sadari, otak akan memerintahkan tubuh kita untuk: menolak merubah pola makan, menolak mencarai pembeli produk kita, menolak minta maaf, menolak menghadapi masalah, menolak latihan, menolak olah raga, menolak bangun lebih pagi, dan sebagainya. Otak kita "tahu" kalau kita seharusnya melakukan hal hal diatas yang baik untuk hidup kita, tapi otak kita juga tahu perasaan tidak menyenangkan waktu melakukan hal hal tersebut.
Lalu apa kunci sukses orang-orang yang kita "idolakan", mereka para super achiever ini? Apa yang membuat seseorang jadi sukses dan yang lain tidak? Apa yang membedakan mereka?. Kalau ada 1 hal yang membedakan antara orang sukses dengan orang tidak sukses, sehat atau stroke, langsing atau obese, kaya atau miskin, bahagia atau bercerai, apakah itu? Jawabannya adalah: Choices! Pilihan!
Hidup kita adalah cerminan dari keputusan2 yang kita ambil setiap hari: telpon prospect atau tidak, minum Caramel Machiato atau minum air mineral, baca buku berguna atau main Candy Crush, nonton video Youtube yang mendidik atau nonton drama Korea, Tabata 8 menit atau makan 8 donut.
Kita jatuh bukan karena hal-hal besar; tapi karena hal-hal kecil. Kita tidak pernah melihat gajah menggigit bukan? Tapi nyamuk menggigit dan bahkan bisa membunuh kita (demam berdarah, cikunguya, zika, malaria). Mana yang lebih sering kita temui setiap hari: gajah atau nyamuk? Artinya, hal2 kecil lah yang akan menggigit kita: makan dan minum sedikit lebih banyak gula, nonton sedikit lebih banyak TV, mengeluh sedikit lebih banyak, sedikit lebih dingin terhadap pasangan kita, sedikit lebih acuh pada anak-anak kita, sedikit lebih malas mencari customer, sedikit telat kerja, sedikit malas belajar, dan sebagainya yang "sedikit" saja.
Bangun kebiasaan hidup yang baik sulit? Memilih melakukan hal hal yang sehat dan baik itu sulit?Anda mau tahu apa yang sebenarnya sulit....?
terkena stroke itu sulit,
harus di amputasi karena luka di kaki yang membusuk itu sulit,
bayar biaya cuci darah karena gagal ginjal itu sulit,
dikejar kejar debt collector,
bercerai dan berpisah dengan keluarga itu sulit,
bangkrut dan kehilangan rumah itu sulit.
Kalau dibandingkan dengan kesengsaraan diatas, apakah ganti pola makan sulit? Apakah olah raga rutin sulit? Apakah membawa kehangatan dalam keluarga sulit? Apakah cari customer sulit? Apakah membaca buku pengembangan diri sulit?
Everybody has downhill habits. You cannot go on an uphill journey having downhill habits.
John Maxwell
Comentarios