top of page
Search

Post #11: Apa Yang Akan Terjadi Di 2019?


Saya bukan peramal, tapi saya bisa mengira ngira bagaimana hidup anda di 5 tahun mendatang. Kalau anda tidak mengambil langkah perubahan dalam hidup anda, hidup anda di 5 tahun mendatang akan lebih kurang mirip dengan kehidupan anda 5 tahun terakhir lalu. Tapi mungkin anda berada di titik enough is enough dan ingin hidup anda berubah: mungkin kesehatan anda, mungkin keuangan anda, mungkin lifestyle anda, mungkin relationship anda, atau area kehidupan lain nya. Kalau anda tidak nyaman dengan "ke-tidak-nyamanan" anda, ada yang perlu anda rubah dalam hidup anda dan article kali ini cocok untuk anda.


Anda bisa merubah arah hidup anda kalau anda tahu anda mau ke mana dan apa yang anda inginkan. Coba jawab pertanyaan sederhana ini: apa yang anda ingin kan dalam hidup ini? Coba pikirkan dalam 1 menit, apa yang anda ingin dapatkan tahun mendatang? Kebanyakan orang akan menjawab: saya ingin bahagia, mobil baru, sehat, naik gaji, jalan-jalan, dan sebagai nya. Tidak ada yang salah, tapi... itu semua bukan lah goal. Itu semua hanya wishes (keinginan).


Impian vs. Goal



Impian berbeda dengan goal. Beda nya ada di detail nya. Anda bisa mimpi apa saja setinggi langit dan mimpi itu gratis. Tapi berbeda dengan mimpi, goal lebih realistic, specific, measurable (bisa di ukur) dan ada deadline nya (batas waktu).


Jadi kalau anda berkata "saya ingin mobil 2 pintu", itu adalah mimpi atau keinginan. Tapi karena tidak specific, anda mungkin akan mencapai impian anda mendapat mobil 2 pintu seperti gambar diatas. Dua pintu kan?


Untuk merubah keinginan (wish) anda itu menjadi sebuah goal, anda perlu menuliskan nya secara specific. Contoh nya:

  • Kalau anda ingin mobil baru, tuliskan di buku catatan anda "saya ingin BMW 318i baru warna hitam paling lambat December 2019."

  • Kalau anda ingin lebih sehat, tuliskan di buku catatan anda "saya ingin lingkar pinggang saya turun 5 cm dalam 90 hari pertama di 2019"

  • Kalau anda ingin berlibur ke luar negeri, tulis "saya ingin ke Tokyo melihat cherry blossom di April 2019".

  • Kalau anda ingin lebih connect dengan pasangan anda, tulis "saya ingin date night berdua saja dengan pasangan saya 1 minggu sekali sepanjang 2019".

  • Kalau anda ingin lebih banyak uang, tulis "saya ingin penghasilan saya naik 30% mulai Maret 2019."

  • Dan sebagai nya.

Setelah melihat contoh diatas, apakah anda punya gambaran lebih jelas apa goal anda?


Kebanyakan orang sulit menuliskan apa yang mereka ingin kan. Waktu di minta membayangkan apa yang mereka ingin kan, yang muncul malah apa yang mereka TIDAK ingin kan. Kita lebih mudah membayangkan apa yang kita tidak ingin kan, seperti: sakit penyakit, kesulitan, kemalangan, dsb. Aneh bukan? Bukan nya kita semua "banyak mau nya?" Tapi kenapa sulit menuliskan secara specific apa yang kita ingin kan? Jawaban nya adalah: karena kita tidak pernah berlatih. Goal setting adalah sebuah skill dan semua skill butuh di latih. Dan dalam article ini, saya akan memberikan panduan Goal Setting saya.


Saya melihat perjalanan saya dalam melakukan goal setting itu mengalami 3 fase:


Fase pertama -  beginner.  Bisa dijamin hampir setiap goal yang saya tuliskan tidak saya capai.  Sudah nulisnya dengan takut2, akhirnya berani menuliskan dan kemudian gagal mencapainya dalam waktu yang ingin saya capai.  Tapi ini tidak membuat saya berhenti berlatih.  Bulan depannya saya review kenapa saya gagal dan saya buat lagi goal saya.  Dan kemudian gagal lagi.  Dan ini saya lakukan terus menerus sampai tiba2 saya masuk ke fase ke 2.


Fase kedua - intermediate.  Kadang saya mencapai, kadang saya masih gagal.  Kemampuan saya untuk menuliskan goal yang bisa saya capai meskipun ini masih membutuhkan perenggangan kapasitas sudah semakin baik.  Dan saya terus berlatih dan perlahan tapi pasti saya masuk ke fase ke 3.


Fase ketiga - advance.  Hampir setiap kali saya menuliskan goal saya bisa mencapainya.  Bahkan bukan hanya goal yang kecil2, tapi juga goal yang besar dan menantang.  Terkadang saya butuh sedikit lebih lama untuk mencapainya, tapi saya memiliki keyakinan penuh kalau saya benar2 menginginkan sesuatu saya pasti bisa mencapainya.  Dan keyakinan seperti itu terbentuk karena otot goal setting yang sudah terlatih dan ada muscle memory bahwa saya pasti bisa.


Sebetulnya apa yang membedakan seseorang dalam ketiga fase ini?  Ingredient terpenting didalam melatih otot goal setting adalah integritas dan persistensi.  Bukan masalah berapa lama nya anda mencoba.  Seseorang yang tidak berhasil untuk move on ke fase berikutnya karena tidak meningkatkan integritas mereka atau tidak cukup persisten didalam melatihnya.


Integritas adalah melakukan apa yang saya katakan saya akan lakukan.  Kalau saya berkata saya akan mengurangi pengeluaran saya 100 ribu rupiah hari ini, menjual 2 produk hari ini, olah raga 8 menit hari ini, menghindari minuman manis hari ini, dll, maka apakah saya sungguh melakukannya atau tidak. Apakah saya akan melakukan usahanya untuk membuat itu terjadi atau tidak.  Ketidak mampuan saya untuk mengikuti apa yang saya katakan atau janjikan pada diri saya sendiri, itu sama dengan melatih diri saya untuk tidak mempercayai diri saya sendiri.  Dan semakin lama ini terjadi semakin sulit seseorang untuk berubah karena semakin paten ditanamkan pada dirinya, ah buat apa buat goal setting, toh saya tidak akan pernah bisa mencapainya.  


Kalau ini yang terjadi dengan diri anda, sebaiknya mulai dengan membuat goal setting yang kecil2 dan mudah untuk dicapai, dan kemudian pastikan itu tercapai.  Jangan buat goal yang muluk2 dan kelihatan keren tapi kemudian anda mengecewakan diri anda sendiri karena anda gagal mencapainya.  Terapkan prinsip: setia terhadap hal2 yang kecil, maka anda akan dipercaya dengan hal2 yang lebih besar.  


Saya membagi goals saya ke dalam 6 area kehidupan:

  1. Spiritual & personal development - Mau jadi orang seperti apa saya nanti nya?

  2. Keuangan dan bisnis - Berapa income atau omzet yang saya ingin capai di tahun depan.

  3. Keluarga - Mau seperti apa hubungan saya dengan pasangan saya, anak-anak saya, dan extended family saya?

  4. Kesehatan - Bagaimana parameter kesehatan saya (gula darah, tekanan darah, lingkar pinggang)?

  5. Emosional - apa response saya pada apa yang terjadi pada saya.

  6. Social, fun, dan contribution - apa yang ingin saya berikan kembali kepada orang lain? Siapa yang saya bisa bantu dan berapa banyak? Kemana saya akan liburan bersama keluarga?

5 Step Goal Setting


Saya membagi goal setting process kedalam 5 step sederhana. Anda cukup siapkan buku catatan dan pensil saja dan block waktu anda selama 20 menit tanpa interupsi.


Step 1: Bersyukur


Sebelum saya membuat goal setting saya, saya selalu memulai dengan menuliskan daftar rasa syukur saya atas apa yang sudah saya terima (progress yg saya miliki sampai dengan hari ini).  Dulu saya adalah orang yang sulit sekali bersyukur.  Apa pun yang sudah saya capai, saya selalu merasa belum cukup baik dan sempurna, karna goal besar saya belum tercapai.  Bersyukur bukan hanya dalam hal besar, tapi juga dalam setiap hal kecil yg sudah terjadi.


Kecuali kita bisa bersyukur dengan apa yg Tuhan sudah berikan, kita tidak akan diberikan lebih dari apa yg kita miliki hari ini.  Ini berlaku utk keuangan, kesehatan dan kebahagiaan.  

Jadi mari stop complaining dan belajar bersyukur dalam segala hal.  Bukan hanya hal-hal besar yg Tuhan berikan, tapi dalam segala hal !!!  


Tuliskan daftar hal-hal kecil dan besar yang anda syukuri. Saya bersyukur karena saya sehat, saya punya penghasilan, supply air bersih di rumah saya lancar, listrik rumah saya jarang sekali mati, _____________, ______________, ________________. Tulis sebanyak mungkin. Step ini sangat penting, karena bersyukur adalah modal utama Goal Setting.


Step 2: Visi 1 Tahun Kedepan


Bayangkan kalau tidak ada keterbatasan uang dan waktu, apa yang anda ingin capai untuk 1 tahun kedepan?  

Seperti apakah kehidupan anda? 

Kemana anda mau pergi, dan dengan siapa? 

Apa yang anda mau miliki? 

Berapa penghasilan anda per bulan?

Anda mau menjadi orang yang seperti apakah? 

Apakah ada keterampilan baru yang anda mau pelajari?

Seperti apakah kehidupan spiritual anda? 

Bagaimana dengan kehidupan social dan kontribusi anda untuk komunitas di sekitar anda?

Bagaimana dengan kesehatan anda?

Hubungan anda dengan keluarga anda?

Seperti apa kehidupan anda yang ideal yang anda ingin capai untuk 1 tahun kedepan? 

Apa yg membuat anda excited waktu bangun pagi dan tidur malam? Sesuatu yg membuat anda begitu bergairah dalam menjalani hidup.


Dari semua yang anda tuliskan, pilih 3 goal utama yang merupakan keharusan untuk anda capai dalam 1 tahun kedepan.  

Tuliskan ulang 3 goal utama anda di 1 tahun mendatang:

  1. _________________

  2. _________________

  3. _________________

Step 3: Temukan WHY anda


Setelah anda menuliskan goal yang besar dan menantang, dapat dipastikan setelah itu dunia akan mencobai komitment anda.  Jangan berharap dengan menuliskan goal maka semuanya akan menjadi mudah, malah kebalikannya, banyak keadaan hidup yang akan menghalangi anda untuk mencapai hal ini. Ini waktunya untuk rekomit untuk membuktikan apakah anda benar2 serius dengan goal anda.  


Ingat: Reasons come first, answer come second.  Anda tidak harus punya semua caranya pada saat set goal itu, jawaban dan progress akan datang pada saat anda tidak goyah dengan visi anda.  Kuncinya harus tahu kenapa anda harus mencapai goal itu, bukan cuma sekedar wishful thinking (berharap harap pasrah).


Jangan pernah berharap goal bisnis/lingkar pinggang/hubungan keluarga anda akan mudah di capai. Adalah lebih baik berharap anda yang akan menjadi lebih baik dalam proses untuk mengejar goal anda.  Ingat pada akhirnya ini merupakan tujuan akhir anda.

Maka step berikutnya adalah anda harus memiliki alasan yang sangat kuat kenapa anda harus mencapainya.  Kenapa anda harus mencapai goal ini?  Kenapa ini begitu penting untuk anda?  Apa benefit yang akan anda dapatkan kalau anda mencapai goal ini?  Bayangkan seperti apa rasanya kalau itu benar2 sudah terjadi.

  1. _________________

  2. _________________

  3. _________________

Sekarang tulis kan semua kerugian kalau anda gagal mencapai goal anda tahun ini.  Bayangkan bagaimana rasanya kalau itu benar2 terjadi.

  1. _________________

  2. _________________

  3. _________________

Step 4: Visualise dan affirmation.


Kalau anda bisa merasa begitu yakin anda akan mencapai goal anda, anda akan menarik orang-orang dan resources (sumberdaya) yg anda butuhkan untuk mencapainya.  Secara teori, visualisasi dan afirmasi akan mengatifasi bagian otak kita utk mencari semua hal yg akan membantu kita mencapainya. 


Step 5: Raise Your Standard


Pada akhirnya yg akan membuat sesorang mencapai goal yang sudah di set nya adalah pada saat mereka raise the standard.  Ini yang membuat “should” (seharus nya) menjadi "must" (keharusan).  Karna orang selalu mendapatkan apa yang menjadi keharusan untuk dia.  Di kebanyakan orang, "keharusan" nya hanya untuk memiliki hidup yg sedikit lebih baik… maka itu lah yg mereka dapatkan.


Pada saat anda bisa raise your standard, apa yg menjadi minimum standard yg harus terjadi dalam hidup anda, hidup anda tidak akan pernah sama lagi seumur hidup. Karna keharusan itu menjadi bagian dari identitas hidup anda. 


Pada hakekatnya, manusia diciptakan Tuhan untuk bertumbuh.  Jadi alasan sesungguhnya kenapa kita harus membuat goal setting dalam hidup kita adalah untuk menjadi bahagia dengan ber-progress.   Karena ternyata bahagia bukan didapatkan pada saat kita mencapai goal kita, tapi pada saat kita bertumbuh dan ber-progress untuk menjadi orang yang lebih baik dalam proses untuk mencapai goal tersebut.


Ingatlah bahwa perubahan hidup itu otomatis, tapi progress menjadi lebih baik harus diupayakan.  Apakah tahun demi tahun hidup kita sekedar berubah, atau ber-progress untuk menjadi lebih baik dalam berjalannya waktu.  Jangan ijinkan hidup anda hanya sekedar mengalir, karena setiap air yang mengalir tentunya dari tempat tinggi kebawah.  Air tidak mengalir ke atas. Itu sebabnya kata kunci kebahagiaan adalah terus melakukan goal setting, supaya hidup kita semakin hari semakin ber-progress menjadi lebih baik.


"The ultimate reason for setting goals is to entice you to become the person it takes to achieve them"

Jim Rohn


Lanny Sutiarto adalah salah satu penulis tamu blog ini dengan latar belakang akuntan publik. Hidup Lanny berubah total setelah ia memutuskan merubah haluan hidup nya dari seorang auditor menjadi seorang business builder. Dengan mengaplikasi kan goal setting process diatas, Lanny bersama suami nya Ronny, sukses membangun bisnis nya dan berdampak merubah hidup ribuan orang di beberapa negara menjadi lebih baik.

 
 
 

Comments


bottom of page